Sabtu, 07 Maret 2009

Normalisasi

TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Nama : Lilis Maisyaroh

NIM : 2106005

Jurusan : MI/D3

Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diperlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).

Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungnan individualshingga skema relasi dapat di normalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistansi data, bila dilakuan update tehadap relasi tersebut dengan Abnomaly.

1.1 BEBERAPA DEFINISI NORMALISASI

• Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika.

• Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

• Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?”.

• Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atrubut lainnya.

• Normalisasi bisa disebut jga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION

WELL STRUCTURED RELATION adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan INSERT, DELETE, MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.

1.2 Model Perancangan Database

Perancangan database dalam penekanan tinjauannya dilakukan pada struktur data dan relasi antar file. Dua Teknik pemodelan perancangan database diantaranya adalah sebagi berikut :

1. Teknik Normalisasi

Yaitu suatu file yang terdiri dari beberapa grup elemen yang berulang – ulang perlu organisaikan kembali. Proses untuk mengorganisaikan file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang – ulang ini disebut dengan normalisasi (normalization). Menurut Chris Gane dab Tris Sarson 1979.

Normalisasi juga banyak dilakukan dalam merubah bentuk database dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi truktur hubungan. Konsep dan teknik normalisasi ini dikenalkan oleh Dr.E.F Codd di papernya. Pada tahun 1972 E.F Codd dalam papernya ini mendefinisikan struktur data yang baru, yaitu yang disebut dengan struktur data hubungan (relational data structure).

Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan kumpulan relasi dari insertion, update, dan deletion depentdency yang tidak diharapkan. Aturan normalisasi merupakan suatu aturan yang dikenal pada relasi – relasi dalam basis data serta dipenuhi oleh relasi pada setiap level normalisasi. Beberapa level yang digunakan pada normalisasi yaitu:

a. Bentuk Normal Pertama (First Normal Form Relation)

Bentuk normal pertama biasanya pada sebuah table yang belum normal.Syarat yang harus dipenuhi pada normal pertama jika nilai dari satu atribut dibuat dalam bentuk table yang sederhana dan atribut bernilai tunggal.

b. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form Relation )

Bentuk normal kedua didefinisikan berdasarkan dependensi fungsional. Dengan tujuan menghilangkan redundasi data. Syarat harus dipenuhi dalam normalisasi kedua adalah:

a. Harus memenuhi syarat bentuk normal pertama.

b. Seluruh atribut yang bukan kunci primer, memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer.

Bentuk normal kedua mensyaratkan setiap atribut tergantung pada kunci primer, hal ini pertama yabg harus dilakukan adalah mencari kunci pada table tersebut.

c. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form Relation)

Suatu relasi memenuhi norma ketiga, jika memenuhi syarat sebagai berikut:

a. Harus memenuhi syarat bentuk normal kedua.

b. Tidak ada ketergantungan fungsi diantara atribut yang bukan kunci primer.

c. Atau setiap atribut yang bukan kunci tidak memiliki depedensi secara transitif terhadap kunci primer. Apabila sudah berada pada tahap ketiiga, dianggap sudah mencapai kondisi normal.

d. Bentuk Tidak Normal

Bentuk ini merupakan ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti aturan tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Tabel dalam tahap ini terbentuk unnormalized,dengan mencantumkan semua field yang ada.

2. Teknik Relationship

Relationship adalah suatu hubungan antar banyak entity. Relationship set adalah kumpulan relationship dengan type yang sama. Sejumlah entity set dapat berasosiasi dengan entity set yang lain melalui suatu relationship ditujukan dengan mapping cardinalities.

Mapping Cardinality berdasarkan dua entity set ( binary relationship set ) dapat berupa:

1. Satu ke Satu (One to one relationship)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas yang pertama dengan entity yang kedua adalah satu lawan satu.

2. Satu ke banyak (One to many relationship)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas satu dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas yang kedua adalahbanyak banding satu atau sebaliknya.

3. Banyak ke banyak (many to many relationship)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas yang satu dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas kedua dan demikian juga sebaliknya.

Sebelum berbicara tentang normalisasi pada database, adakalanya kita mengetahui dahulu apa itu database. DataBase (basis data dalam bahasa indonesia) dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah data berupa informasi yang disimpan dengan struktur yang sedemikian rupa sehingga dapat diolah kemudian dengan mudah. Sedangkan untuk membuat suatu database yang harus diperhatikan adalah jenis data;

* Data Master, yaitu data yang sifatnya tidak selalu berubah-ubah. Data master ini digunakan sebagai pendukung di dalam proses input transaksi.

* Data Transaksi, yaitu data yang akan selalu muncul dan berubah. Data transaksi ini selalu bergantung kepada master.

Normalisasi Pada Database,

Yang dimaksud dengan normalisasi pada database adalah proses pernormalan suatu database yang disusun agar menghindari terjadinya redudancy (kemubaziran data). Dalam melakukan normalisasi, ada beberapa tahap yang harus dilakukan,

1. Unnormalized

Pada tahap ini, kita mengambil seluruh data yang ada dan diperlukan dalam database itu sendiri. Misalnya
pada contoh bon faktur di bawah ini,

Kita ambil data-data yang diperlukan pada database nantinya, sperti
* Nama Supplier
* Alamat Supplier
* No. Telp.
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Quantity
* Total
* Subtotal
* Pemberi
* Penerima

2. Normal Satu

Pada tahap ini, kita bagi seluruh data yang diperlukan menjadi beberapa bagian berdasarkan jenis data tersebut,

Supplier
* Nama Supplier
* Alamat
* No. Telp.

Transaksi
* No. Nota
* Kode Barang
* Tanggal Transaksi
* Nama Barang
* Harga Barang
* Satuan
* Quantity
* Total
* Sub Total

3. Normal Dua

Pada tahap ini, kita bagi berdasarkan jenis dan memberikan primary key pada masing-masing tabel,

Supplier
* Kode Supplier
* Nama Supplier
* Alamat
* No. Telp.

Master Barang
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Satuan

Transaksi
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Barang
* Nama Barang
* Harga
* Satuan
* Quantity
* Pemberi
* Penerima

4. Normal Tiga

Pada tahap ini, kita bagi menjadi lebih terperinci untuk menghindari terjadinya redudancy,

Supplier
* Tetap

Master Barang
* Tetap

Transaksi
Dibagi menjadi:
Header Transaksi
* No. Nota
* Tanggal Transaksi
* Kode Supplier
* Pemberi
* Penerima

Detail Transaksi
* No. Nota
* Kode Barang
* Quantity

1 komentar:

  1. thank utk pengertian normalisasi nya.
    hal ini penting bgt buat saya untuk mempersiapkan sidang. karena tgl 4 desember saya sudah menghadapi sidang akhir saya.

    trima ksh.
    soni

    contact:
    facebook: soni hawkins (sonisucker69@yahoo.com)

    BalasHapus